26 Feb 2013

PCV Valve Pada mobil

PCV Valve



Mesin-mesin mobil melakukan pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Setiap pembakaran bagaikan suatu reaksi kimia akan ada zat-zat yang bereaksi dan akan ada zat-zat hasil dan residu. Sebagian besar uap dan gas hasil pembakaran diruang bakar akan di buang melalui langkah buang ke manifold exhaust dan diteruskan ek kenalpot. Namun harus disadari juga ada sebagian kecil dari gas ini menembus bagian dinding antara piston dan boring menuju ruang mesin.

Ruang mesin adalah ruang yang terletak di bawah piston dan bak penampungan oli. Gas dan uap-uap ini mengandung diantaranya uap air dan gas sisa pembakaran seperti co dan NOx. Apabila dibiarkan berada didalam ruang mesin maka uap air dapat mengakibatkan korosi pada komponen-komponen mesin, diluar itu gas-gas akan membuat oli mesin menjadi terkontaminasi, sehingga karakteristik oli akan cepat memburuk. Walaupun oli baru diganti sudah terlihat kotor dan encer. Selain itu penumpukan gas dan uap akan mengakibatkan tingginya tekanan di ruang mesin. Tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan kebocoran pada seal-seal dalam mesin, kebocoran ini sangat bahaya, dapat mengakibatkan oli berkurang secara cepat dari dalam mesin. Untuk mengatasi masalah uap dan gas-gas pembakaran (blowby gas) dapat dilakukan dengan membuat sistem ventilasi dengan tujuan mengeluarkan uap dan gas dari ruang mesin dan memasukkan udara segar ke ruang mesin. Tidak hanya sampai disitu, tanggung jawab terhadap lingkungan juga perlu diperhatikan. Uap dan gas berbahaya dari ruang mesin tidak dapat di lepaskan kelingkungan begitu saja sebab dapat mengakibatkan polusi yang sangat berbahaya.

Untuk menjawab tantangan itu maka dikembangkanlah sistem sirkulasi gas dan uap ruang mesin yang dinamakan sistem PCV. PCV singkatan dari Positive Crankcase Valve yaitu suatu sistem yang mengeluarkan gas dan uap berbahaya dari ruang mesin tanpa mengeluarkannya ke udara. Sistem ini memanfaatkan vacuum dari manifold untuk mengeluarkan gas dan uap dari ruang mesin dan kemudian bersatu dengan campuran udara bahan bakar menuju ruang bakar sehingga dapat di bakar lagi. Aliran atau sirkulasi ini di kontrol oleh sebuah katup yang didesain khusus yaitu katup PCV. Katup PCV sanggup menekan tingkat polusi dan juga menjaga ventilasi di ruang mesin.

Sistem PCV sudah menjadi perlengkapan standard bagi setiap mobil pada awal 1960-an. Dimulai dari california di tahun 1963. Berbagai jenis sistem PCV dikembangkan tetapi pada akhirnya memiliki tujuan yang sama.

Sistem PCV dapat di golongkan menjadi dua sistem yaitu sistem terbuka dan tertutup. Sistem tertutup lebih banyak digunakan sejak 1968 sebab lebih mampu mengontrol polusi udara. Sistem ini dibedakan dari cara udara segar masuk ke ruang mesin dan bagaimana uap dan gas dari ruang mesin dikeluarkan.

Sistem PCV terbuka

Sistem terbuka mendapat pasokan udara segar dari lubang di tutup oli yang berventilasi. Sistem ini tidak bermasalah selama uap dan gas yang dihasilkan ke ruang mesin dalam kondisi minimal. Namun saat uap dan gas yang ada menjadi banyak maka akan ada gas dan uap yang berbalik memaksa keluar melalui lubang ventilasi di tutup oli. Sistem ini sukses dalam mengeluarkan uap dan gas berbahaya dari ruang mesin namun tidak dapat mengatasi masalah polusi.

Sistem PCV tertutup

Sistem PCV tertutup mendapat pasokan udara segar dari rumah filter udara. Tutup oli tidak berventilasi lagi.Sehingga uap dan gas dari ruang mesin akan kembali ke ruang mesin dan akan terbakar bersama campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar. Sistem terutup mencegah uap dan gas terlepas di lingkungan. Sistem tertutup sangat efektif dalam mengontrol polusi udara akibat mesin kendaraan.

Katup PCV

Komponen yang paling penting dalam Sistem PCV adalah katup pengatur aliran udara. Yang biasa disebut dengan Katup PCV. Fungsi katup ini adalah untuk mengatur besarnya aliran uap dan gas dari ruang mesin ke intake manifold. Hal ini penting agar ventilasi yang baik dapat terjadi tanpa mengganggu ratio campuran bahan bakar udara untuk pembakaran.
Gas (blow-by gas) dan uap harus di keluarkan dari ruang mesin pada jumlah yang sama dengan jumlah mereka yang masuk ke ruang mesin. Karena saat mesin putaran lamban atau idle gas dan uap yang masuk ke ruang mesin jumlahnya minimal dan sebaliknya pada putaran tinggi ruang mesin akan menerima gas dan uap dengan jumlah yang lebih banyak, Katup PCV harus dapat mengkompensasi kebutuhan ini. Katup PCV di desain sedemikian hingga dapat membuka minimal dan maximal berdasarkan besarnya vacuum dari intake manifold.

Contoh : Saat putaran mesin pelan, Idle, Vakum di manifold menjadi besar. Daya vakum ini menarik piston didalam katup PCV ke arah maju atau di ujung katup yang dekat dengan manifold. Karena bentuk piston tersebut maka aliran uap dan gas yang dapat melalui katup PCV dipersempit. Rendahnya aliran uap dan gas melalui katup PCV saat idle cukup untuk fungsi ventilasinya dan juga tidak mengganggu ratio campuran bahan bakar dan udara.


Pada putaran mesin tinggi daya vakum dari manifold berkurang. Piston hanya terhisap hingga di tengah-tengah dari rumah katup PCV. Posisi ini mengijinkan uap dan gas mengalir dari ruang mesin ke intake manifold sebanyak-banyaknya. Karena pada putaran tinggi mesin membutuhkan rasio bahan bakar dan udara yang cukup tinggi maka masuknya blow by ini tidak akan mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan. Dalam kejadian Backfire, tekanan dari intake manifold akan mendorong piston pada posisi menutup sempurna, hal ini mencegah api dari backfire mencapai ruang mesin dan meledakkan uap dan gas yang mudah terbakar didalam ruang mesin.



Katup PCV yang tidak terwat akan segera gagal dalam melakukan tugas mulianya. Dan akibat yang akan dihasilkan dapat menyebabkan perwatan yang terkadang cukup besar dan memakan biaya. Jika ruang mesin tidak terventilasi secara baik maka oli mesin akan segera terkontaminasi dan gumpalan-gumpalan akan terbentuk. Bagian-bagian dari mesin tidak terproteksi oleh oli, mulai berkarat akibat uap air dan asam yang terjebak di ruang mesin. Jika sistem PCV tidak berjalan dapat pula mengakibatkan aliran uap dan gas menuju intake manifold tidak teratur. Hasilnya campuran bahan bakar udara terutama saat idle akan menjadi tidak proporsional sehingga suara mesin menjadi kasar saat idle bahkan mesin terkadang mati. Dampak lebih lanjut adalah klep intak dan exhaust dan juga Busi akan tertutup oleh deposit dari uap dan gas yang berlebih di ruang bakar sehingga akan sangat berpengaruh pada performa mesin.

Untuk menjaga tetap bekerjanya katup PCV ini maka dibutuhkan perawatan terhadap komponen ini selain merawat komponen mesin lainnya. Katup PCV dapat dibersihkan dengan menggunakan cairan seperti carbon cleaner meskipun tidak sempurna. Terkadang sisa-sisa uap dan gas masih menempel di rumah katup meskipun sudah dibersihkan selain itu daya pegas didalam katup ini juga sudah berkurang, kita tidak dapat memperbaiki kemampuan pegas ini. Sehingga di anjurkan untuk mengganti komponen ini setelah berumur 16.000 KM.

Dengan sehatnya katup PCV dan juga selang-selang yang berhubungan dengan PCV maka diharapkan emisi gas buang kendaraan terjaga dan demikian juga dengan efisiensi bahan bakar anda.

25 Feb 2013

Langkah Pemasangan Distributor

Untuk Melakukan Pemasangan distributor pada mesin Bensin 4 cylinder

1. Lakukan pengetopan pada mesin
        Lihat gambar, Paskan tanda titik yan terdapat pada pully poros engkol pada tanda 0 derajat, dan piston satu  berada pada top kompresi atau TDC ( Top death Combustion)
2. Arahkan Coakan Pada poros pompa oli yang terdapat di dudukan poros distributor ke arah piston dua atau ke busi no 2.
3. Arahkan rotor pada distributor ke pertengahan antara busi 3 dan 2, lihat gambar di bawah

4. tekan distributor hingga duduk dengan baik.

Download RPP SMK TKR otomotif Daring lengkap XII

  Untuk Mendownload rpp ini silahkan klik link di bawah ini Berikan Dukungan anda untuk laman ini jika laman ini bermanfaat  Klik disini