SAE Oli Mesin Mobil dan Kualitas Oli
Oli mesin adalah cairan/ fluida di dalam mesin
yang berfungsi untuk melindungi mesin saat bekerja, mendukung performa mesin
dan menghindari kerusakan mesin saat mesin dijalankan. Oli mesin dewasa ini
digolongkan menjadi 3 dilihat dari bahan pembuat dan proses pembuatan yakni oli
mineral, oli semi sintetis dan oli sintetis penjelasan ke tiga jenis oli ini
dapat dilihat pada artikel memilih oli motor.
Fungsi
Oli pada mesin Mobil / Motor
* Oli berfungsi sebagai pelumas
mesin (lubricating), oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi
gesekan-gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi
halus / sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar
antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.
* Fungsi Oli sebagai pelindung
mesin, oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin
akan tetapi juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini
mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi
kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi
komponen.
* Fungsi oli sebagai pembersih,
kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin
yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli
(pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang
bersama oli saat pergantian oli mesin.
* Fungsi oli sebagai pendingin
mesin, panas yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar akan merambat ke
dalam mesin, selain itu panas akibat gesekan antar komponen dalam mesin juga
menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai pendingin akan mengalir pada
permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk selanjutnya membawa panas
tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya panas akan dibuang bersama udara
yang mengaliri tempat penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan
besar dalam menjaga komponen mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu
tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara
kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan
pemuaian pada komponen mesin.
Kekentalan
/ Viskositas Oli
Kekentalan oli berkaitan dengan
kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang
mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin)
dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung ke 4 fungsi oli di
atas. Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of
Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE
5W-40 ini berarti tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan
tetap memiliki kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada
tingkat kekentalan 40, begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah
oli akan memiliki derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli
memiliki tingkat kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin
baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE
5W-40.
Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang
dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti
negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas
cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang
lebih tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE
15W-30. Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan
menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE
5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas
lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca
ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara
dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen
mesin).
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas
seperti Indonesia.
API Standart Kualitas Oli
"American Petroleum Institute" atau disingkat API
merupakan kode standart untuk menentukan karakteristik tertentu (kualitas) oli,
kode API terdiri dari dua alfabet (huruf) yang terletak dibelakang kode
"API" misalnya "API SG" atau "API CH". Pada kode
huruf pertama menandakan penggunaan oli pada mesin bensin atau mesin diesel,
pada mesin bensin menggunakan kode "S" misalnya API SL sedangkan pada
mesin diesel menggunakan kode "C" contohnya API CG.
Pada kode huruf ke 2 menandakan karakter/ kualitas terbaru dari Oli, misalnya
API SJ merupakan jenis oli lebih baru (biasanya lebih baik) dari API SG. Semakin
baru Oli maka kode huruf ke dua semakin jauh dari huruf A atau mendekati huruf
Z, pada mobil-mobil terbaru mesin bensin keluaran tahun 2010 akan memakai Oli
dengan kualitas API SN dan tidak bisa di isi dengan oli dengan kode kualitas SG
karena akan berpengaruh pada komponen dalam mesin yang sudah dirancang
menggunakan oli dengan kode kualitas SN, sedangkan untuk mobil tahun 1990an
biasanya memakai kode API SG atau API SH dan tidak bisa di isi dengan Oli
berkode API SN karena mesin telah dirancang memakai oli SG dengan derajat
kekentalan tertentu. sebagai catatan biasanya semakin baru mobil maka akan
meminta kode API yang semakin mendekati Z.
Kode API
Oli beserta penggunaannya pada mesin mobil
Mobil mesin bensin
* API SN : (jenis terakhir sampai saat ini) menggunakan teknologi Nano guard
untuk melindungi bagian tersempit dari mesin. Digunakan untuk mesin tahun 2012
atau sebelumnya
* API SM : Diperkenalkan pada 2004. Oli ini didesain untuk memberikan
resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih
baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik. digunakan untuk mesin
sesudah tahun 2004.
* API SL : Dirancang untuk menjaga temperatur dan Energy Conserving. Untuk
mesin generasi 2004 atau sebelumnya
* API SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
* API SH : Digunakan untuk mesin tahun 1996 dan sebelumnya
* API SG : Digunakan untuk mesin tahun 1993 dan sebelumnya
* API SF : Digunakan untuk mesin tahun 1988 dan sebelumnya
Mobil Mesin Diesel
* API CJ-4 : Dipakai untuk tahun 2006 dan sesudahnya. Digunakan untuk mesin
high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi
tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik
daripada Jenis API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4.
* API CI-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 2002 dan sesudahnya. Digunakan
pada mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi
memenuhi standar emisi tahun 2004. Bisa menggantikan oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan
CH-4.
* API CH-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 1998 dan sesudahnya. Oli ini
untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi
memenuhi standar emisi tahun 1998. Bisa digunakan pada oli CD, CE, CF-4, dan
CG-4.
* API CG-4 : Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed,
four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan
belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada
oli CD, CE, dan CF-4.
* API CF-4 : Digunakan untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally
aspirated dan mesin turbocharger. Biasa digunakan untuk pengganti oli CD dan
CE.
* API CF-2 : Digunakan untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa
dipakai pada oli CD-II.
* API CF : Digunakan Untuk 1994 dan sesudahnya, Oli ini untuk mesin off road,
indirect injected dan dapat menggantikan oli kode CD.