29 Dec 2013

Supra X125 Nembak Saat Deselerasi, Periksa Fungsi Air Cut off Valve

DESELERASI=Saat menutupnya trotle gas/pistongas (Saat gas turun dan menutup saluran utama udara )

Air cut off valve (ACV) pada karbu Honda Karisma atau Supra X125 berfungsi megnhilangkan gejala nembak saat deselerasi atau tutup gas. Namun gejala nembak tetap terjadi.
Kevakuman tinggi ketika deselerasi saat posisi skep tertutup. Menyebabkan bensin tersedot lebih banyak.

“Bensin tak semua terbakar, ada yang terbuang ke knalpot. Karena knalpot panas, bensin terbakar dan timbul tembakan,” analisanya.
ACV berfungsi menambah udara saat deselerasi, sehingga campuran tidak kaya lagi. Dengan memanfaakan kevakuman manifold untuk membuka katup ACV.



“Jikat katup AVC bocor, tak berfungsi lagi,” buka Tri Wahyanto dari bengkel Serba Jaya di Suruh, Semarang. Jika katup bocor, menyebabkan tertutupnya saluran udara. Sehingga udara tambahan tak bisa dialirkan.

Bisa juga bukan katup ACV sudah bocor, tapi saluran perlu diperiksa. Penyumbatan akibat kerak bisa jadi penyebab tidak berfungsinya katup tersebut.

Tapi ini hanyalah salah satu penyebab, masih banyak penyebab lain yang belum sempat saya tuliskan di blog ini. trimakasih, salam otomotif. dan slamat mengutak atik

22 Dec 2013

Downlod RPP Silabus dan kurikulum 2013 sma/smk tiap mata pelajaran komplit

Download kurikulum 2013 rpp dan silabus kimia

Download kurikulum dan rpp beserta silabus pkn 2013

Untuk mendownload silabus dan rpp Penjas 2013

klik link di bawah ini
Download disini

download kurikulum silabus dan rpp geografi

Untuk mendapatkannya klik link di bawah ini
download disini

Download kurikulumfisika rpp dan silabus

untuk mendapatkannya klik link di bawah ini
download disini

Download kurikulum SMA Ekonomi

Untuk mendawnloadnya klik link di bawah ini
download disisni

Untuk mendownload kurikulum rpp dan silabus KIMIA

Untuk mendownload klik link berikut
Download disini

Untuk mendownload kurikulum silabus dan rpp B.indonesia

Untuk mendapatkannya klik link dibawah ini
Download disini

Download rpp Biologi SMA/MA

untuk mendownload klik link di bawah ini
download disini

Untuk mendawnload rpp dan silabus sejarahsmk/sma/ma

klik ling berikut disiniDownload disini

20 Nov 2013

Cara kerja sistim pengapian

ada beberapa sistem yang bekerja untuk menghidupkan mesin, antaralain adalah bahan bakar dan sistem pengapian, sistem pengapian ini bekerjaberdasarkan ketentuan yang telah di set seperti yang di inginkan.

1. Prinsip kerja sistim pengapian konvensional
     Pada saat mesin melakukan langkah kompres, 5 derajat sebelum TMA maka busi memercikkan bunga api keruang bakar, dan pada saat mesin menyelesaian langkah kompres dari yaitu dari 5 derajat sebelum TMA hingga 7 derajat setelah piston melewati TMA kejadian itu disebut dengan proses pembakaran.

2. Percepatan pengapian/pembakaran
    Pada saat pedal gas kita tekan, artinya jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar bertambah banyak dan putaran pesin juga bertambah cepat, untuk mengimbangi jumlah bahan bakar yang semakin cepat dan jumlahnya bertambah itu maka perlu saat pemercikan bunga api oleh busi juga di percepat.
Untuk melaksanakan tugas itu ada dua sistem yang bertugas untuk melakukan percepatan pembakaran itu.

        a. Governoor advancer
Governoor advancer ini bekerja, ketika kita tekan gas maka bandul dari pada governoor akan terlempar membuka, sehingga menggerakkan poros rotor dari pada distrributormaju mendekati kaki platina, kejadian itu tentunya mempercepat platina itu membuka.
      
        b. Vacuum advancer
vacumadvancer ini bekerja ketika kevacuman intake manivolt tinggi saat gas kita tekan, kevakuman itu akan menghisap membran dari vacuum adv ancer, karna mrmbran vacuum di hubungkan dengan sebuah batan, yang mana batang itu di ikatkan ke distributor yang diikat ke plat dudukan daripada platina, maka dudukan platina akan ber gerak terterik sehingga mendekati camlobe daripada poros rotor distributor, maka pembuaan platina semakin di percepat












penjelasan: 

Saat pengapian /pembakaran adalah Waktu pemercikan bunga api oleh busi
Percepatan pengapian atau pemajuan pengapian adalah pembukaan platina yang di percepat karena berubahnya putaran mesin dan junlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar


27 Jul 2013

wiring rangkaian Lampu besar

untuk memperbaharui dan revisi postingan sebelumnya mengenai rannkaian lampu besar, pada postingan kali ini saya akan berikan wiring rangkaian lampu kepala yang detail dan lebih gampang di pahami. untuk mendapatkan gambarnya klik link berikut ini download disini






20 Jul 2013

Gambar rangkaian lampu sein dan lampu hazard sempurna

Jika sakelar kombinsi Off Maka kabel pada kombinasi sakelar bagian lampu sein akan ada dua yang berhubungan.Hubungkan yang berhubungan salah satunya ke kunci kontak dan yang satunya ke terminal B flasher.
Kemudian saat sakelar hazard di tekan (On) Maka ada dua kabel yang berhubungan yaitu terminal kabel B yang brhubungan dengan B flasher tadi, dan yang satunya lagi hubungkan ke terminal baterai positif (+) melalui sekering. total kabel yang sudah di temukan3 kabel.
Kemudian matikan semua tombol sakelar lampu sein dan cari lampu sein kiri dan kanan.
Tekan tombol sein kana dan periksa kabel menggunakan multi tester dan akan ada dua kabel yang berhubungan dan jika kita matikan sakelar hubungannya terputus,kemudian cari lampu kiri, tekan tombol lampu kiri dan jika ada yang berhubungan maka itu lampu kiri, total kabel 3.

Pada saat mencari lampu sein kanan dan kiri ada satu kabel yang selalu aktif walau sakelar kita tekan ke kanan maupun ke kiri maka itulah arus masuk dari terminal L flasher yang di hubungkan menggunakan sakelar kombinasi, artinya saat sakelar combinasi off seluruhnya ada dua kabel yang berhubungan maka aitu adalah arus masuk dari flasher terminal L dan arus masuk ke lampu kiri maupun kanan.... Untuk mendawnload gambar rangkaiannya DOWNLOAD DISINI

8 May 2013

Memeriksa Altenator

MELEPAS ALTERNATOR DARI MESIN
  1. Melepas kabel negatif baterai
  2. Melepas kabel-kabel yang berhubungan dengan alternator
  3. Melepas baut pengikat alternator
MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL SEBELUM DIBONGKAR
  1. Cek suara abnormal dan kekocakan bearing alternator dengan memutar pully
  2. lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada alternator

Tujuan pemeriksaan
Hubungan Ohm meter
Spesifikasi
(+)
(-)
Memeriksa rotor koil, sikat dan slip ring
F
E
3,9 – 4,1 Ohm
(tahanan rotor coil)
Diode positip dan Stator coil
B
N
Jarum bergerak
N
B
Jarum tidak bergerak
Diode negatip dan Stator coil
N
E
Jarum bergerak
E
N
Jarum tidak bergerak

pemeriksaan Rotor Coil

Pemeriksaan Diode Positif

Pemeriksaan Diode Negatif

MELAKUKAN PEMBONGKARAN ALTERNATOR
Lakukan pembongkaran dengan urutan sesuai dengan gambar berikut ini. Setelah semua baut yang mengikat alternator dilepas, untuk melepas alternator dilakukan dengan cara mengungkit cover depan dengan stator coil menggunakan obeng. Jangan mengungkit cover belakang dengan stator coil sebab dapat menyebabkan kawat stator putus atau diode putus saat tertarik sewaktu memisahkan.

Susunan Alternator regulator Mekanik

MELAKUKAN PEMERIKSAAN KOMPONEN ALTERNATOR
A. Pemeriksaan rotor alternator
Pemeriksaan rotor alternator meliputi:
  1. Pemeriksaan bearing alternator
  2. Pemeriksaan kondisi slip ring
  3. pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0 ohm.
  4. Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada hubungan
    Pemeriksaan Rotor Alternator
B. Pemeriksaan stator alternator
Pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus atau terbuka dan pemeriksaan kebocoran kawat ke bodi stator coil.
Pemeriksaan Stator Coil
C. Pemeriksaan panjang sikat
Ukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila panajang siakt kurang dari standar maka perlu diganti. Cara mengganti sikat: Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal siakat menggunakan solder kemudian ganti dengan siakt yang baru. Panajang sikat baru pada alternator regulator mekanik: 12,5 mm sedangkan alternator IC regulator sepanjang 16,5 mm.

Memeriksa dan Mengganti Sikat
D. pemeriksaan diode
Periksa semua diode menggunakan ohm meter seperti gambar di bawah ini.
Pemeriksaan diode negatif
Pemeriksaan Diode Negatif
  1. Hubungkan clem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). ohm meter harus menunjukan tidak bergerak.
  2. Balik posisi, hubungkan clem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.
Pemeriksaan Diode Positif 
Periksa diode positif seperti gamabar dibawah ini.
Memeriksa Diode Positif

17 Apr 2013

SAE Oli Mesin Mobil dan Kualitas Oli



SAE Oli Mesin Mobil dan Kualitas Oli 

 

Oli mesin adalah cairan/ fluida di dalam mesin yang berfungsi untuk melindungi mesin saat bekerja, mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan mesin saat mesin dijalankan. Oli mesin dewasa ini digolongkan menjadi 3 dilihat dari bahan pembuat dan proses pembuatan yakni oli mineral, oli semi sintetis dan oli sintetis penjelasan ke tiga jenis oli ini dapat dilihat pada artikel memilih oli motor.

Fungsi Oli pada mesin Mobil / Motor
* Oli berfungsi sebagai pelumas mesin (lubricating), oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus / sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.
* Fungsi Oli sebagai pelindung mesin, oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin akan tetapi juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi komponen.

* Fungsi oli sebagai pembersih, kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.
* Fungsi oli sebagai pendingin mesin, panas yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar akan merambat ke dalam mesin, selain itu panas akibat gesekan antar komponen dalam mesin juga menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai pendingin akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada komponen mesin.
Kekentalan / Viskositas Oli
Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung ke 4 fungsi oli di atas. Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40, begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah oli akan memiliki derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli memiliki tingkat kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.



Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30. Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin).
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas seperti Indonesia.

API Standart Kualitas Oli





"American Petroleum Institute" atau disingkat API merupakan kode standart untuk menentukan karakteristik tertentu (kualitas) oli, kode API terdiri dari dua alfabet (huruf) yang terletak dibelakang kode "API" misalnya "API SG" atau "API CH". Pada kode huruf pertama menandakan penggunaan oli pada mesin bensin atau mesin diesel, pada mesin bensin menggunakan kode "S" misalnya API SL sedangkan pada mesin diesel menggunakan kode "C" contohnya API CG.
Pada kode huruf ke 2 menandakan karakter/ kualitas terbaru dari Oli, misalnya API SJ merupakan jenis oli lebih baru (biasanya lebih baik) dari API SG. Semakin baru Oli maka kode huruf ke dua semakin jauh dari huruf A atau mendekati huruf Z, pada mobil-mobil terbaru mesin bensin keluaran tahun 2010 akan memakai Oli dengan kualitas API SN dan tidak bisa di isi dengan oli dengan kode kualitas SG karena akan berpengaruh pada komponen dalam mesin yang sudah dirancang menggunakan oli dengan kode kualitas SN, sedangkan untuk mobil tahun 1990an biasanya memakai kode API SG atau API SH dan tidak bisa di isi dengan Oli berkode API SN karena mesin telah dirancang memakai oli SG dengan derajat kekentalan tertentu. sebagai catatan biasanya semakin baru mobil maka akan meminta kode API yang semakin mendekati Z.

Kode API Oli beserta penggunaannya pada mesin mobil
Mobil mesin bensin
* API SN : (jenis terakhir sampai saat ini) menggunakan teknologi Nano guard untuk melindungi bagian tersempit dari mesin. Digunakan untuk mesin tahun 2012 atau sebelumnya
* API SM : Diperkenalkan pada 2004. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik. digunakan untuk mesin sesudah tahun 2004.
* API SL : Dirancang untuk menjaga temperatur dan Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
* API SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
* API SH : Digunakan untuk mesin tahun 1996 dan sebelumnya
* API SG : Digunakan untuk mesin tahun 1993 dan sebelumnya
* API SF : Digunakan untuk mesin tahun 1988 dan sebelumnya
Mobil Mesin Diesel
* API CJ-4 : Dipakai untuk tahun 2006 dan sesudahnya. Digunakan untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada Jenis API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4.
* API CI-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 2002 dan sesudahnya. Digunakan pada mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2004. Bisa menggantikan oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
* API CH-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 1998 dan sesudahnya. Oli ini untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 1998. Bisa digunakan pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
* API CG-4 : Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.
* API CF-4 : Digunakan untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Biasa digunakan untuk pengganti oli CD dan CE.
* API CF-2 : Digunakan untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II.
* API CF : Digunakan Untuk 1994 dan sesudahnya, Oli ini untuk mesin off road, indirect injected dan dapat menggantikan oli kode CD.

CARA KERJA TUTUP RADIATOR



CARA KERJA TUTUP RADIATOR

Tutup radiator terletak sebagai penutup dari radiator, namun fungsi dari tutup radiator bukan hanya sebagai tutup saja. Tutup radiator memiliki fungsi yang jauh lebih penting daripada hanya sekedar tutup saja. Fungsi lain dari tutup radiator adalah untuk mengatur tekanan air pendingin dalam radiator. Pada saat mesin dihidupkan air pendingin akan menyerap panas mesin, sehingga suhu air menjadi naik. Semakin tinggi panas mesin , maka suhu air pendingin pun ikut naik tinggi juga. Air pendingin ini akan diturunkan  kembali suhunya di radiator agar dapat digunakan kembali untuk menyerap panas dari mesin lagi. Jika suhu air pendingin ini naik, maka tekanan air pendingin pun akan ikut naik juga. Tekanan air pendingin didalam radiator ini diatur agar radiator dapat menampung air pendingin yang panas terdebut dalam radiator dan juga pendingin di mesin dapat terus maksimal / sempurna. Jika suhu air pendingin yang terus naik dibiarkan , maka dapat membuat radiator rusak dan mesin cepat panas. Jadi pemeriksaan dan perawatan tutup radiator mesti diperhatikan.

Baiklah sekarang akan saya jelaskan mengenai cara kerja tutup radiator. Pada tutup radiator tertera angka yang menunjukkan pada tekanan berapa tutup radiator membuka untuk membuang sebagian air pendingin keluar dari radiator. Sebagai contoh di sini saya ambil 0.9. Angka itu menunjukkan pada tekanan 0,9 kg/cm air pendingin di radiator akan dibuang keluar. Air itu tidak dibuang keluar seperti yang anda kira, namun air itu akan dibuang keluar menuju tangki reservoir yang terletak di samping radiator.



 




Pada tutup radiator terdapat pressure valve ( katup positf ) dan vacuum valve ( katup negatif) yang akan bekerja sebagai berikut:
·                     Bila tekanan air melebihi ketentuan seperti yang tertera dalam angka pada tutup radiator , maka pressure valve akan membuka. Dan air dari radiator akan mengalir ke tangki reservoir. Lihat gambar ini !


·                     Bila tekanan  air di radiator turun dibawah ketentuan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam angka pada tutup radiator. Maka vacuum valve yang akan terbuka sekarang, sehingga air dari tangki reservoir akan kembali masuk ke radiator. Lihat gambar ! 
Sekian cara kerja tutup radiator. Semoga dapat membantu anda memahami dan lebih mengenal tutup radiator.

Download RPP SMK TKR otomotif Daring lengkap XII

  Untuk Mendownload rpp ini silahkan klik link di bawah ini Berikan Dukungan anda untuk laman ini jika laman ini bermanfaat  Klik disini