
Pada umumnya setiap mobil mempunyai banyak
sistem yang menunjang untuk dapat beroperasinya mobil tersebut. Diantaranya
adalah sistem kelistrikan yang merupakan salah satu sistem yang sangat penting
dan mempunyai peranan cukup dominan dalam proses pengoperasian kenderaan.
Pada sistem kelistrikan ini terdapat
beberapa bagian yang mendukung proses operasinya diantaranya bateray yang
bertugas sebagai sumber listrik, sistem pengapian yang bertugas untuk
pembakaran, sistem starter yang bertugas untuk menghidupkan dan memutarkan fly
wheel, sistem pengisian yang bertugas untuk mengisi bateray serta untuk
memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian – bagian kelistrikan lainnya dan
terakhir sistem penerangan. Dalam mengoperasikan sistem-sistem yang ada tersebut
tentunya sangat diperlukan suatu rangkaian/sirkuit yang dapat menghubungkan
kerjanya dari sistem-sistem yang digunakan.
A. Deskripsi Judul Modul
Dalam pengoperasian
sistem-sistem yang terdapat pada kenderaan tentunya sangatlah diperlukan adanya
suatu rangkaian penghubung/sirkuit untuk dapat memfasilitasi agar terjadi
hubungan antara sistem-sistem tersebut dengan sumber yang digunakan untuk
mengoperasikannya, dalam hal ini arus dan tegangan yang dibutuhkan oleh sistem
harus dapat mengalir dengan baik agar dapat membuat sistem tersebut
bekerja. Rangkaian penghubung yang
dimaksud dalam penjelasan ini tidak lain adalah rangkaian kelistrikan yang
terdiri dari rangkaian seri, parallel dan rangkaian gabungan (seri-parallel).
Selain itu juga pada penjelasan di dalam modul ini akan diuraikan juga mengenai
dasar operasi dari rangkaian kelistrikan. Dengan di jelaskannya mengenai dasar
operasi rangkaian kelistrikan maka diharapkan agar pengaplikasian rangkaian
dapat lebih mudah untuk dipahami.
B. Prasyarat
1. Peserta harus menguasai teori dasar
rangkaian kelistrikan otomotif.
2. Peserta harus menguasai penggunaan
rangkaian kelistrikan pada otomotif.
3. Peserta harus menguasai penggunaan alat
ukur yang dipakai pada kelistrikan.
4. Peserta harus memahami hubungan antara
tegangan, arus dan tahanan (aplikasi hukum ohm) pada rangkaian kelistrikan.
5. Peserta harus dapat membuat rangkaian
kelistrikan (seri, parallel dan gabungan) sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
C. Tujuan akhir pembelajaran
1. Peserta mampu
mengaplikasikan penggunaan rangkaian kelistrikan (Seri, Parallel Dan Gabungan)
pada otomotif sesuai dengan prosedur.


a.
Peserta diklat dapat memahami dan
menjelaskan istilah dalam rangkaian kelistrikan
b.
Peserta diklat dapat memahami dan
menjelaskan dasar operasi rangkaian listrik sederhana

Dasar Operasi Rangkaian Kelistrikan
A. Beberapa Istilah dalam Rangkaian kelistrkan
Pada modul terdahulu telah
dijelaskan konsep dasar kelistrikan. Sekarang marilah kita lihat lebih jauh
bagaimana suatu rangkaian kelistrikan beroperasi. Persoalan pertama yang akan
kita bahas adalah mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam suatu
rangkaian kelistrikan.
Pengertian pertama adalah mengenai
apa itu Rangkaian atau sirkuit.
Rangkaian / sirkuit adalah jaringan listrik yang menyediakan satu atau
lebih penghantar / jalan arus listrik yang tak ada putusnya. Atau dapat pula
diartikan sebagai sistem penghantar untuk mengalirkan arus listrik. Sirkuit
dapat mempunyai beberapa komponen / elemen dan dapat juga berupa rangkaian
terpadu (IC).
Elemen minimum dari suatu sirkuit antara lain:
- Sumber listrik (source)
- Beban (Load)
- Penghantar / Jalur listrik untuk membawa daya listrik ke sistem.

Gbr. Rangkaian Listrik Sederhana
Sumber energi listrik merupakan
suatu elemen yang menyediakan tenaga / energi listrik. Sedangkan sumber-sumber
energi listrik itu banyak jenisnya diantaranya adalah baterai, accu, generator
dan lain sebagainya.
Beban (load) adalah elemen yang
menerima energi listrik untuk menjalankan atau menggerakkan apa yang telah didesain,
misalnya lampu yang akan mengubah energi listrik menjadi cahaya. Contoh –
contoh beban yang umum digunakan antara lain lampu – lampu, bel, solenoid,
motor, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya.
Didalam suatu sirkuit terkadang ada beberapa istilah lain yang digunakan,
antara lain:
- Hubung Singkat (short circuit)
Merupakan
istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu hubungan antara 2 titik yang
berlainan potensialnya melalui suatu resistansi yang sangat rendah / kecil.
Kejadian ini bisa jadi merupakan kejadian yang tidak disengaja dan tidak
diinginkan didalam sistem kita. Kita juga dapat mendefinisikan rangkaian hubung
singkat sebagai sebuah penghantar yang resistansinya nol ohm (mengabaikan nilai
resistansi penghantar), sehingga tegangan melalui sebuah rangkaian hubung
singkat sama dengan nol, walaupun besarnya arus boleh sembarang (hukum ohm).
Penggambaran
sederhana dari peristiwa ini dapat terlihat pada rangkaian gambar 2.2 : Simbol
zig-zag (resistansi (R) ini misalnya adalah resistansi kawat/penghantar)
menandakan jalur hubung singkat. Jika resistansi ini sangat kecil dibandingkan
resistansi dari beban, kita katakan terjadi “Dead Short” atau “Short
to ground”. Kedua kejadian
tersebut sangat berbahaya, bahkan dapat menimbulkan kondisi terbakarnya isolasi
kawat sehingga kondisi terparahnya bisa menimbulkan kebakaran di lingkungan
tempat kita.
|




Gbr. Prinsip dari Hubungan
Singkat / Short Circuit
- Hubung Terbuka / Open Circuit
Merupakan
suatu sirkuit yang terbuka / terputus sehingga tidak ada jalan yang kontinyu
bagi arus. Rangkaian terbuka dapat kita definisikan sebagai penghantar yang
memiliki resistansi yang tak terhingga. Jelaslah bahwa arusnya sama dengan nol,
tak perduli berapapun tegangan melalui rangkaian terbuka tersebut.

|



Gbr. Prinsip dari Hubung Terbuka
/ Open Circuit
- Beban Lebih / Overload
Merupakan
suatu rangkaian yang memiliki arus / daya yang lebih besar dari keluaran yang
ditarifkan / yang sebenarnya untuk suatu elemen. Beban lebih paling sering
adalah antara satu sampai dengan enam kali tingkatan arus normal. Beban lebih
biasanya disebabkan oleh arus sentakan singkat (yang tidak berbahaya) ketika
motor distarter atau transformator diberi energi. Beban lebih yang
terus-menerus dapat diakibatkan oleh motor rusak, peralatan dibebani lebih atau
terlalu banyak beban pada suatu rangkaian. Beban lebih terus-menerus seperti
itu dapat merusakkan dan harus dihentikan sebelum merusakkan jaringan
distribusi atau beban sistem.
B. Dasar Operasi Rangkaian Listrik
Sederhana
Seperti sudah dijelaskan bahwa dalam
suatu rangkaian listrik sederhana paling tidak ada 3 komponen supaya rangkaian
itu dapat bekerja yaitu sumber listrik, penghantar dan beban. Tetapi disamping
ke tiga hal tadi biasanya ditambahkan pula beberapa komponen lain yaitu saklar
dan sekering (fuse).

Gbr. Rangkaian dengan Saklar dan
Sekering
Dari rangkaian di atas nampak terlihat bahwa rangkaian dihidupkan dan
diputuskan oleh sebuah saklar. Seperti sudah diketahui bahwa pada sumber energi
listrik, kutub negatif (-) adalah kutub dimana kelebihan elektron muncul
sedangkan kutub positif dari sumber listrik kekurangan elektron. Ketika saklar
dihubungkan maka mengalirlah elektron dari kutub negatif melalui kawat
penghantar melewati sekering (fuse),
beban, saklar yang tertutup dan kembali ke sumber energi (kutub +). Beban
menggunakan sebagian dari energi sumber seluruhnya. Pergerakan elektron ini
adalah pergerakan arus yang sebenarnya. Sementara arah aliran arus konvensional
(yang sering digunakan orang) adalah dari kutub positif ke kutub negatif. Hal
ini dikarenakan penemuan elektron (yang menyebabkan terjadi arus) baru
diketemukan belakangan setelah ilmu tentang listrik berkembang.
Bila kita kembali ke rangkaian di
atas, arus sebenarnya dikendalikan oleh sebuah elemen saklar. Saklar ini berfungsi untuk melewatkan
arus dan juga menghentikan aliran arus dalam rangkaian.
Saklar bekerja sangat sederhana, tapi ingatlah bahwa di dalam menggunakan
sumber energi apapun bentuknya, listrik, hidraulik, panas, tekanan sangat
dianjurkan untuk mengontrolnya setiap waktu. Ini berarti harus ada peralatan
yang mengijinkan kita untuk mematikan ataupun menyalakannya. Sebab sangat
berbahaya bila sumber energi menjadi tidak terkontrol.


a.
Peserta diklat dapat memahami dan menjelaskan
hubungan arus, tegangan dan resistansi pada rangkaian seri dan parallel
b.
Peserta diklat dapat memahami dan menjelaskan penerapan
masing – masing rangkaian pada bidang otomotif
c.
Peserta diklat dapat menjelaskan sifat /
karakteristik dari masing –masing rangkaian
d.
Peserta diklat dapat menerapkan perhitungan masing
– masing rangkaian

Hubungan Arus,
Tegangan dan Resistansi (Hukum Ohm)
Hukum ohm memberikan keterangan mengenai hubungan antara arus, tegangan
dan resistansi didalam suatu sirkuit.
Hukum Ohm menyatakan bahwa
tegangan melalui berbagai jenis bahan penghantar adalah berbanding langsung
kepada banyak arus yang mengalir dan resistansi dari bahan tersebut.

Dimana: V = Tegangan dalam Volt (V)
I = Arus listrik dalam Ampere (A)
R = Resistansi dalam Ohm
(W)
Cara paling mudah untuk mengingat persamaan ini diperlihatkan dalam
gambar 1.4 sebagai simbol mnemonic-nya.
![]() |
Gbr. Simbol Mnemonic untuk Mengingat Hukum Ohm
Jika persamaan ini digambarkan pada sumbu-sumbu V terhadap I, maka
diperoleh sebuah garis lurus yang melalui titik asal. Persamaan tersebut adalah
linier, dan kita akan mengambilnya sebagai definisi tahanan linier. Jadi jika perbandingan (rasio) diantara arus dan
tegangan dari suatu elemen sirkuit sederhana adalah sebuah konstanta, maka
elemen tersebut adalah sebuah tahanan linier.
![]() |

Gbr.
Grafik Hubungan Antara V terhadap I
Perlu lagi ditekankan bahwa tahanan
linier adalah suatu elemen rangkaian ideal ; tahanan linier tersebut adalah
sebuah model matematis dari sebuah alat fisis.
Pada kenyataannya bahwa perbandingan tegangan – arus dari tahanan (alat
fisis) ini kira-kira konstan hanya untuk daerah arus dan tegangan tertentu,
atau daerah daya tertentu dan juga tergantung pada temperatur dan faktor-faktor
lingkungan.
Gambar diatas memperlihatkan simbol rangkaian yang paling umum yang
dipakai untuk sebuah tahanan, sedangkan gambar dibawahnya adalah rangkaian
sederhana untuk mendemonstrasikan hukum ohm.
![]() |
|||
|
|


Gbr. Simbol Rangkaian untuk Sebuah Resistansi /
Tahanan


Gbr. Rangkaian untuk Mendemonstrasikan Hukum Ohm
Contoh:
Sebuah resistor dipasang pada suatu sirkuit dengan tegangan sumber
sebesar 12 Volt. Jika arus yang mengalir adalah 10 mA. Berapa harga resistansi
resistor tersebut ?
Jawab:
Diketahui : V = 12 Volt
I = 10 mA
Ditanya : R ?

A. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian.
|
Gbr. Dasar Rangkaian Seri
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu
rangkaian. Contoh yang baik dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah
lampu pohon Natal.
( kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ).
ÿ Penerapan
Rangkaian Seri Pada Otomotif
·
Unit sensor pengukur adalah tahanan variabel
biasa yang dirangkai seri pada masing-masing pengukur.
·
Tahanan depan koil pengapian diseri dengan koil
pengapian untuk menurunkan tegangan ke koil pada saat mesin hidup.
·
Tahanan depan kipas pendingin untuk mengatur
putaran kipas angin.
ÿ Sifat -
Sifat Rangkaian Seri
|
Gbr. Diagram Aliran arus dalam rangkaian seri
Arus
yang mengalir pada masing beban adalah sama.
|
Gbr. Diagram Penurunan
tegangan pada rangkaian seri
Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah
tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian
seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
|
Gbr. Diagram Jumlah
tahanan rangkaian dalam rangkaian seri
Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri,
tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian.
Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan
beban dalam rangkaian.
|
Gbr. Diagram Akibat dari terputusnya rangkaian seri
Jika salah satu beban atau bagian dari
rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
ÿ Perhitungan
Dalam Rangkaian Seri
Perhitungan tahanan total rangkaian
|
Gbr. Diagram Rumus
besar tahanan total rangkaian seri. (Rt = Tahanan Total)
Tahanan yang dirangkai seri menyebabkan tahanan rangkaian
menjadi lebih besar, untuk itu tahanan total adalah jumlah besar masing-masing
tahanan dalam rangkaian seri.
Perhitungan tegangan rangkaian
|
Gbr. Diagram Rumus
tegangan total dalam rangkaian seri
Tegangan sumber dibagikan atas masing-masing beban dalam
rangkaian, untuk itu penurunan tegangan pada masing-masing komponen/beban
dijumlahkan sama dengan besar tegangan catu daya.
Perhitungan tegangan jatuh
|
Gbr. Diagram
Perhitungan tegangan dalam rangkaian seri
Dalam rangkaian di atas kita mengetahui besar tegangan sumber,
arus dan dua tahanan. Anda perlu mengetahui tegangan jatuh pada masing-masing
tahanan. Anda perlu menuliskan rumus
Hukum Ohm untuk masing-masing tahanan dan menghitung besar tegangan jatuh pada
masing-masing tahanan.
V
(R1) = I x R1 V
(R2) = I x R2
= 2 x 2 = 2 x 4
V
(R1) = 4 volt V
(R2) = 8 volt
Anda dengan mudah mengecek jawaban anda dengan menjumlahkan dua
tegangan jatuh pada dua tahanan dan hasilnya sama dengan tegangan sumber.
Perhitungan Arus Dalam Rangkaian Seri.
|
Gbr. Diagram
Perhitungan arus dalam rangkaian seri
Sungguh sering anda akan mendapatkan rangkaian dengan banyak tahanan dari pada dengan satu tahanan.
Jika itu terjadi anda perlu menghitung jumlah tahanan terlebih dahulu dan
kemudian diketemukan arus yang mengalir pada rangkaian.
Untuk menghitung tahanan total pada rangkaian (Rt) anda harus
menjumlahkan semua tahanan. Anda dapat menuliskan rumus yang tepat dan menjumlahkan
besar tahanan yang diketahui.
Rt = R1 + R2
Rt = 2 + 4
Rt = 6 ohm.
|
Gbr. Diagram Penyederhanaan
rangkaian dengan tahanan total
yang
sudah diketahui
Sekarang anda dapat menggambarkan kembali rangkaian dengan
tahanan yang sama dengan tahanan total.
Tulis kembali rumus yang diperlukan, memasukkan nilai-nilai
besaran listrik yang diketahui untuk menghitung arus yang mengalir dalam
rangkaian.
I = V
R
I = 12
6
I = 2 amper
Ingat
jika anda memperbanyak tahanan, dikerjakan terlebih dahulu tahanan total
rangkaian, sederhanakan rangkaian anda dan hitung arus yang mengalir dalam
rangkaian.
B. Rangkaian Parallel
|
Gbr.
Diagram Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan salah satu yang
memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar
beban listrik dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat
dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
ÿ
Penerapan
Rangkaian Parallel Dalam Otomotif, Yaitu :
·
Rangkaian lampu kepala
·
Rangkaian lampu parkir dan lampu kota
·
Rangkaian lampu indikator
·
Rangkaian motor starter
·
Rangkaian system pengisian
·
Rangkaian pemanas kaca belakang
·
Rangkaian lampu mundur
·
Rangkaian motor penghapus kaca
ÿ Sifat-sifat
Rangkaian Parallel
|
Gbr.
Diagram Tegangan dalam rangkaian parallel
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
tegangan sumber.
(b)
|
Gbr.
Diagram Aliran arus dalam rangkaian
parallel
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah
rangkaian individu.
Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
|
Gbr.
Diagram Aliran arus dalam rangkaian parallel

Catatan:
Tahanan total dari rangkaian parallel adalah
lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.
|
Gbr. Diagram Arus mengalir ke masing-masing cabang secara independen
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus
akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain
tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
ÿ Perhitungan
Dalam Rangkaian Parallel
a.
Tegangan
|
Gbr. Diagram Tegangan dalam rangkaian parallel
Dalam hubungan parallel pada rangkaian
listrik, semua beban dihubungkan langsung dengan sumber tegangan, oleh karena
itu besar tegangan adalah sama pada masing-masing bagian dari rangkaian.
b.
|
Gbr. Diagram Perhitungan
arus dalam rangkaian parallel
Aliran arus terbagi dan mengalir lebih dari
satu cabang dalam rangkaian parallel.
Perhitungan
aliran arus dari jumlah cabang
I1 + I2 + I3 = IT
Perhitungan
arus tiap cabang menggunakan rumus hukum Ohm
I = V
R
c. Resistansi
|
Gbr. Diagram Tahanan total rangkaian parallel
Banyak
beban dijumlahkan dalam rangkaian seri, besar arus total naik, oleh
karena itu tahanan total rangkaian harus mengecil.
Rumus
untuk menghitung tahanan total rangkaian parallel adalah :
1 == 1 + 1 + 1
RT R1 R2 R3
Catatan:
Tahanan total rangkaian adalah selalu lebih kecil dari tahanan
terkecil yang dirangkai dalam rangkaian parallel.
C. Rangkaian Seri – Parallel
Rangkaian seri-paralel adalah kombinasi dari
bagian rangkaian seri dan parallel.
|
Gbr. Diagram Rangkaian
Seri – Paralel
Sebagian besar rangkaian dalam kendaraan dihubungkan secara
parallel dan sumber tegangan total dihubungkan kerangkaian, tetapi termasuk di
dalamnya tahanan seri sebagai contoh untuk pengatur kecepatan motor kipas
pendingin atau pengatur terang-gelapnya lampu instrumen digunakan rangkaian
seri.
Sifat dari rangkaian seri – parallel akan tergantung bagaimana
konstruksi masing-masing cabang. Sebuah lampu dalam rangkaian diatas adalah
dihubung langsung secara parallel dan menggunakan tegangan baterai secara
penuh.
Sebuah motor dengan tahanan seri diberlakukan sifat -
sifat rangkaian seri dan mempunyai
tegangan kerja rendah, tergantung besar tahanan seri.
ÿ Penggunaan
Dalam Rangkaian Otomotif
Tahanan pengatur dihubung seri terhadap lampu instrumen juga
dihubung secara parallel dengan rangkaian yang lain.
Tahanan indikator busi pemanas dirangkai seri terhadap
rangkaian parallel dari beberapa busi pemanas .
ÿ Perhitungan
Berdasarkan pemikiran dan pengetahuan yang baik pada
sifat-sifat rangkaian seri dan parallel akan membantu anda dalam perhitungan –
perhitungan.
Rumus hukum Ohm akan memungkinkan anda menghitung suatu
besaran listrik selama terdapat dua besaran listrik yang lainnya.
ÿ Perhitungan
Rangkaian Seri - Paralel
Rangkaian lengkap dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri
dari rangkaian sederhana seri dan parallel. Masing-masing bagian dihitung
secara terpisah dan kemudian bagian – bagian digabungkan dengan menggunakan
rumus yang sama dengan rumus yang digunakan dalam perhitungan seri dan paralel.
|
Gbr.
Diagram Rangkaian Seri - Paralel
1. Hukum
Ohm dapat diaplikasikan dalam suatu rangkaian lengkap, atau dalam satu bagian
dari rangkaian, asalkan digunakan besaran listrik mengambil dari bagian yang
sama pada rangkaian.
2. Besar
arus yang mengalir pada tahanan seri sama dengan jumlah arus pada rangkaian
paralel.
IR1 = IR2 + IR3
3. Arus
mengalir masuk dalam rangkaian dan yang keluar rangkaian paralel adalah sama
dengan penjumlahan arus yang mengalir masing-masing cabang
IT = IR1 = IR2 + IR3
4. Besar
tegangan pada masing – masing tahanan dari rangkaian parallel adalah sama.
VR2 = VR3
5. Jumlah
tegangan dari keseluruhan rangkaian adalah sesuai dengan besar tegangan yang
digunakan.
VS = VR1 + VR2
OR
VS = VR1 + VR3

Dasar Operasi Rangkaian Kelistrikan
Pertanyaan 1
Apakah
yang dimaksud dengan Rangkaian / sirkuit ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 2
Jelaskan
fungsi dari sumber listrik ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 3
Apa yang
dimaksud dengan beban (load) dan sebutkan jenis – jenis beban ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------

Rangkaian Seri
Pertanyaan 1
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
rangkaian seri ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 2
Uraikan
sifat-sifat rangkaian seri ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 3
Tuliskan
dan jelaskan penerapan rangkaian seri pada otomotif ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Rangkaian Paralel
Pertanyaan 1
Uraikan / jelaskan jalannya aliran
arus dalam rangkaian parallel ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 2
Tuliskan
aplikasi rangkaian parallel pada otomotif ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 3
Jelaskan
sifat-sifat rangkaian paralel ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------

Rangkaian
seri – paralel
Rangkaian Seri - Parallel
Pertanyaan 1
Apa yang
dimaksud dengan rangkaian seri – paralel ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 2
Tuliskan
aplikasi rangkaian seri – paralel pada otomotif ?
Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan 3
Dengan
menggunakan besaran dalam rangkaian di bawah ini, hitunglah tahanan total
rangkaian dari gambar dibawah ini ?

Jawab
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------

1. Alat
ÿ
Tang pemotong kabel
ÿ
Pistol solder
ÿ
Penyedut timah
ÿ
Amperemeter
ÿ
Voltmeter
ÿ
Ohmmeter
2. Bahan
ÿ
Baterai
ÿ
Dudukan bola lampu (pitting)
ÿ
Kabel
ÿ
Bohlamp (bola lampu)
ÿ
Switch (kontak)
3. Keselamatan Kerja
ÿ
Gunakanlah pakaian praktek pada saat bekerja di
bengkel
ÿ
Berhati – hati dalam melakukan setiap pekerjaan
ÿ
Lakukanlah langkah – langkah kegiatan sesuai
petunjuk dan prosedur yang telah ditentukan

A. Langkah kerja :
- Siapkan bahan dan alat praktek
- Setelah semua persiapan dalam melaksanakan praktek terletak diatas meja praktek, maka mulailah membuat rangkaian dengan menggunakan lampu 12 V 8 W secara seri dengan sumber listrik (baterai) dengan rangkaian tertutup.

- Kemudian lakukan pengukuran sumber tegangan (tegangan sumber) dengan menggunakan voltmeter. Baca hasil pengukurannya.

- Selanjutnya ukur tegangan yang digunakan/terpakai pada masing-masing beban/bola lampu dengan menggunakan voltmeter. Baca hasil pengukurannya.

Ukur arus sumber dengan amperemeter. Baca hasil pengukuran.
- Ukur arus pada masing-masing lampu dengan amperemeter. Baca hasil pengukurannya dan berikan kesimpulan dari hasil rangkaian.

B. Hasil Pengukuran
Rangkaian
seri dengan menggunakan 2 bola lampu yang menggunakan daya dan tegangan yang
sama. Hasil pengukurannya yaitu :
- Tegangan sumber 12 volt
- Tegangan pada L1 = 5,9 volt
- Tegangan pada L2 = 5,9 volt
- Arus sumber = 1,5 ampere
- Arus pada masing-masing lampu 1,5 ampere
- Rugi tegangan 0,2 volt
C. Kesimpulan Dari Hasil Merangkai Seri
Keadaan
dari kedua bola lampu yang dirangkai seri dengan menggunakan 2 bola lampu yang
memiliki daya dan tegangan yang sama yaitu masing-masing 12 V 8 W, bola lampu 1
dan 2 hidup (menyala).
Daftar Pekerjaaan
Topik kegiatan : Membuat Rangkaian
Seri
Durasi waktu : 3 jam @ 45 menit
No
|
Jenis pekerjaan
|
Hasil yang diperoleh dan waktu yang
dicapai
|
Catatan
|
|
|
|
|

1. Alat
ÿ
Tang pemotong kabel
ÿ
Pistol solder
ÿ
Penyedut timah
ÿ
Multitester
ÿ
Amperemeter
ÿ
Voltmeter
ÿ
Ohmmeter
2. Bahan
ÿ
Baterai
ÿ
Dudukan bola lampu (pitting)
ÿ
Kabel
ÿ
Bohlamp (bola lampu)
ÿ
Switch (kontak)
ÿ
Resistor (Tahanan)
3. Keselamatan Kerja
ÿ
Gunakanlah pakaian praktek pada saat bekerja di
bengkel
ÿ
Berhati – hati dalam melakukan setiap pekerjaan
ÿ
Lakukanlah langkah – langkah kegiatan sesuai
petunjuk dan prosedur yang telah ditentukan

A. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan sebelum melaksanakan
praktek

3. Ukur tegangan sumber
dengan voltmeter. Kemudian baca hasil pengukurannya.

Ukur tegangan pada masing-masing lampu dengan voltmeter. Baca hasil pengukuran.
5. Ukur arus sumber dengan
amperemeter dan kemudian baca hasil pengukurannya

6. Ukur arus pada
masing-masing bola lampu dengan amperemeter, kemudian baca hasil pengukurannya.

B. Hasil Pengukuran Pada Rangkaian Parallel
Rangkaian
parallel dengan menggunakan 3 bola lampu masing-masing 12 V 32 W, 12 V 8 W, 12
V 8 W. Hasil pengukurannya yaitu :
- Tegangan sumber 12 Volt
- Tegangan pada lampu L1 = 11,4 V
- Tegangan pada lampu L2 = 11,4 V
- Tegangan pada lampu L3 = 11,4 V
- Arus pada sumber = 2,7 A
- Arus yang mengalir pada lampu L1 = 1,5 A
- Arus yang mengalir pada lampu L2 = 0,5 A
- Arus yang mengalir pada lampu L3 = 0,6 A
- Kerugian arus = 0,1 A
- Kerugian tegangan = 0,6 A
C. Kesimpulan Dari Hasil Merangkai Parallel
Pada
rangkaian parallel dengan mengunakan 3 bola lampu ini, dimana 2 bola lampu
menggunakan daya dan tegangan yang sama sedangkan bola lampu yang satunya lagi dengan daya dan
tegangan yang berbeda keadaan lampunya hidup (nyala) terang semuannya.
Daftar Pekerjaaan
Topik kegiatan : Membuat Rangkaian
Parallel
Durasi waktu : 3 jam @ 45 menit
No
|
Jenis pekerjaan
|
Hasil yang diperoleh dan waktu yang
dicapai
|
Catatan
|
|
|
|
|

1. Alat
ÿ
Tang pemotong kabel
ÿ
Pistol solder
ÿ
Penyedut timah
ÿ
Amperemeter
ÿ
Voltmeter
ÿ
Ohmmeter
2. Bahan
ÿ
Baterai
ÿ
Dudukan bola lampu (pitting)
ÿ
Kabel
ÿ
Bohlamp (bola lampu)
ÿ
Switch (kontak)
3. Keselamatan kerja
ÿ
Gunakanlah pakaian praktek pada saat bekerja di
bengkel
ÿ
Berhati – hati dalam melakukan setiap pekerjaan
ÿ
Lakukanlah langkah – langkah kegiatan sesuai
petunjuk dan prosedur yang telah ditentukan

A. Langkah Kerja :
1.
Persiapkan alat dan bahan praktek
2. Setelah bahan dan alat
praktek disiapkan, buatlah rangkaian dengan menggunakan 3 bola lampu
masing-masing 12 V 8 W, 12 V 8 W, 12 V 8 W secara rangkaian seri-paralel pada
rangkaian tertutup.


4. Lakukan pengukuran tegangan
pada masing-masing lampu. Baca hasil pengukurannya.


6. Setelah arus pada sumber diukur,
lakukan juga pengukuran arus pada masing-masing lampu dengan amperemeter. Baca
hasil pengukurannya dan berikan kesimpulan hasil merangkai seri-parallel.

B. Hasil Pengukuran Pada Rangkaian
Seri-Parallel
Hasil
pengukuran pada rangkaian seri – parallel yang menggunakan 3 bola lampu dengan
tegangan dan daya yang sama yaitu :
·
Tegangan sumber 11 V
·
Tegangan pada bola lampu L1 = 6,5 V
·
Tegangan pada bola lampu L2 = 2,2 V
·
Tegangan pada bola lampu L3 = 2,2 V
·
Aru sumber = 0,7 A
·
Arus yang mengalir pada lampu L1 = 0,7 A
·
Arus yang mengalir pada lampu L2 = 0,3 A
·
Arus yang mengalir pada lampu L3 = 0,4 A
·
Kerugian tegangan = 3,4 V
C. Kesimpulan Dari Hasil Merangkai
Seri-Parallel
Pada
rangkaian seri-parallel dengan menggunakan 3 bola lampu, dimana 2 bola lampu
menggunakan daya dan tegangan yang sama sedangkan bola lampu yang satunya lagi dengan daya dan tegangan yang berbeda.
Keadaan lampu L1 menyala terang, sedangkan lampu L2 dan L3 menyala tetapi redup
sekali.
Daftar Pekerjaaan
Topik kegiatan : Membuat Rangkaian
Seri - Parallel
Durasi waktu : 3 jam @ 45 menit
No
|
Jenis pekerjaan
|
Hasil yang diperoleh dan waktu yang
dicapai
|
Catatan
|
|
|
|
|

Soal
1.
Tiga buah tahanan masing-masing 100 Ohm, 80 Ohm dan 40
Ohm dihubungkan berurutan (seri) dan dihubungkan pada tegangan 220 volt.
Hitunglah tahanan total, besar arus dan tegangan masing-masing tahanan ?
2.
Sebuah lampu diode 2 volt 100 mA dihubungkan dengan
tegangan 12 volt, berapa besar tahanan depan yang diperlukan supaya lampu diode
tidak putus ?
![]() |
|||
![]() |

Soal
1.
Diketahui : Tiga buah kumparan masing – masing 75 Ohm dihubungkan
parallel dengan 150 Volt.
parallel dengan 150 Volt.
Ditanyakan : Arus total, tahanan total dan rangkaiannya.
2. Dua buah tahanan, masing – masing R1 = 10 Ohm,
dihubungkan parallel dengan 200 V. Tentukan tahanan total arus yang mengalir
pada tahanan masing – masing serta perbandingan I1 : I2 ;
R : R2 dan buatkan gambar ?

Dasar Operasi Rangkaian Listrik
Pertanyaan 1
Apakah
yang dimaksud dengan Rangkaian / sirkuit ?
Jawab
Rangkaian
/ sirkuit adalah jaringan listrik yang menyediakan satu atau lebih penghantar /
jalan arus listrik yang tak ada putusnya. Atau dapat pula diartikan sebagai
sistem penghantar untuk menghantarkan arus listrik
Pertanyaan 2
Jelaskan
fungsi dari sumber listrik ?
Jawab
Sumber
listrik berfungsi untuk menyediakan tenaga / energi listrik yang dibutuhkan
untuk mengoperasikan suatu rangkaian kelistrikan
Pertanyaan 3
Apa yang
dimaksud dengan beban (load) dan sebutkan jenis – jenis beban ?
Jawab
Beban
load ialah elemen yang menerima energi listrik untuk menjalankan atau
menggerakkan apa yang telah didesain, misalnya lampu yang akan mengubah energi
listrik menjadi cahaya.
Jenis
– jenis beban yaitu : lampu – lampu, bel, solenoid, motor, setrika listrik,
kompor listrik dan lain sebagainya

Rangkaian Seri
Pertanyaan 1
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
rangkaian seri ?
Jawab
Rangkaian
seri adalah rangkaian dimana arus hanya mengalir pada satu lintasan saja
Pertanyaan 2
Tuliskan
sifat-sifat rangkaian seri
Jawab
- Resistansi total rangkaian seri adalah sama dengan penjumlahan dari masing – masing resistansi dalam rangkaian
Rt = R1
+ R2 + ….+ Rn
- Besarnya arus total yang mengalir dalam rangkaian seri adalah sama dengan arus yang mengalir ke setiap komponen / resistansi.
It
= I1 = I2 = … = In
- Besarnya tegangan total rangkaian seri adalah sama dengan penjumlahan dari jatuh tegangan pada masing – masing komponen / resistansi.
Vt
= V1 + V2 + … + Vn
- Tegangan jatuh pada masing – masing komponen / resistansi adalah sebanding dengan besar resistansinya.
V1
= R1 . I ; V2 = R2
. I ; Vn = Rn . I
- Daya total rangkaian adalah sama dengan penjumlahan dari daya hilang pada masing – masing komponen / resistansi.
Pt
= P1 + P2 + … + Pn
Dimana
: P1 = I2 . R1 ; P2 = I2
. R2 ; Pn = I2
. Rn
Pertanyaan 3
Tuliskan
dan jelaskan penerapan rangkaian seri pada otomotif
Jawab
Penerapan
rangkaian seri pada komponen otomotif adalah sbb :
·
Unit sensor pengukur adalah tahanan variabel
biasa yang dirangkai seri pada masing-masing pengukur.
·
Tahanan depan koil pengapian diseri dengan koil
pengapian untuk menurunkan tegangan ke koil pada saat mesin hidup.
·
Tahanan depan kipas pendingin untuk mengatur
putaran kipas angin.
Rangkaian Paralel
Pertanyaan 1
Uraikan /
jelaskan jalannya aliran arus dalam rangkaian paralel
Jawab
Pada rangkaian paralel arus
Dalam
kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel.
Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian
yang lain.
Pertanyaan 2
Tuliskan
aplikasi rangkaian paralel pada otomotif
Jawab
Penerapan
rangkaian paralel pada otomotif adalah sbb :
·
Rangkaian lampu kepala
·
Rangkaian lampu parkir dan lampu kota
·
Rangkaian lampu indikator
·
Rangkaian motor starter
·
Rangkaian system pengisian
·
Rangkaian pemanas kaca belakang
·
Rangkaian lampu mundur
·
Rangkaian motor penghapus kaca
Pertanyaan 3
Jelaskan
sifat-sifat rangkaian paralel
Jawab
Sifat-sifat/karakteristik dari
rangkaian paralel ialah :
- Besar Resistansi total rangkaian adalah :

- Besarnya arus total yang mengalir dalam rangkaian adalah sama dengan penjumlahan dari masing – masing cabang / lintasan.
It = I1 + I2 + … + In
- Besarnya tegangan total adalah sama dengan tegangan dimasing – masing cabang / lintasan
Vt = V1 = V2 = …= Vn
- Besarnya arus dari masing – masing lintasan adalah :



- Daya total rangkaian adalah sama dengan penjumlahan dari masing – masing resistor.
Pt = P1 + P2 + … + Pn

Rangkaian Seri - Paralel
Pertanyaan 1
Apa yang
dimaksud dengan rangkaian seri – paralel
Jawab
Rangkaian seri-paralel adalah kombinasi dari bagian rangkaian
seri dan parallel.
Pertanyaan 2
Tuliskan
aplikasi rangkaian seri – paralel pada otomotif
Jawab
- Tahanan variabel / potensio yang dirangkai seri terhadap lampu panel pda dash board dan dirangkai paralel terhadap yang lain.
2.
Tahanan indikator busi pemanas dirangkai seri terhadap
rangkaian parallel dari beberapa busi pemanas .
Pertanyaan 3
Dengan
menggunakan besaran dalam rangkaian di bawah ini, hitunglah tahanan total
rangkaian dari gambar dibawah ini
|
Jawab
Tahanan total rangkaian
Perhitungan cabang paralel Perhitungan seri
(R2, R3)
à 1 = 1 + 1
RT =
R1 + (R1,
R3)
RT 10
10
1 =
0.1 + 0.1 = 5
+ 5
RT
1 =
0.2
= 10 Ω
RT
RT = 1
0.2
(R2, R3
) RT = 5 Ω

1. Tiga buah tahanan masing-masing 100 Ohm, 80 Ohm dan
40 Ohm dihubungkan berurutan ( seri ) dan dihubungkan pada tegangan 220 volt..
Hitunglah tahanan total, besar arus dan tegangan masing-masing tahanan
Jawab
R = R1 + R2 + R3 =
100 + 80
+ 40 = 220 W
I =

U1 = I
× R1 = 1 ×
100 =
100 V
U2 = I
× R2 = 1
× 80
= 80 V
U3 = I
× R3 = 1
× 40
= 40 V
2. Sebuah lampu diode 2 volt 100 mA dihubungkan dengan
tegangan 12 volt, berapa besar tahanan depan yang diperlukan supaya lampu diode
tidak putus ?
![]() |

Jawab
U1 = U
tot -
U2 = 12
- 2 = 10 V


1.
Diketahui : Tiga buah kumparan masing – masing 75
Ohm dihubungkan parallel dengan 150
Volt.
Ditanyakan : Arus total, tahanan total dan
rangkaiannya ?
Jawab
Rangkaian :
![]() |
I1
= I2 = I3 (karena R1 = R2 = R3)
I1
=
=
= 2A


It
= I1 + I2 + I3 = 2 + 2 + 2 = 6 A
Rt
=



Kesimpulan : Apabila
setiap tahanan sama besarnya, maka tahanan total dapat
dihitung sbb :
dihitung sbb :
R = 

2.
Dua buah tahanan, masing – masing R1 = 10 Ohm,
dihubungkan parallel dengan 200 V. Tentukan tahanan total arus yang mengalir
pada tahanan masing – masing serta perbandingan I1 : I2 ;
R : R2 dan buatlah gambar rangkaiannya ?
Jawab
Gambar rangkaian
![]() |
Rt =
=
= 8 W


I =
=
= 25 A


I1 =
=
= 20 A


I2 =
=
= 5 A


Kontrol : It = I1
+ I2 = 20 + 5 = 25 A





Kesimpulan :
Tahanan total kecil
dari tahanan yang terkecil dari tahanan cabang keadaan arus tiap cabang berbanding terbalik dengan tahanan cabang.

Dari keseluruhan kegiatan yang
termuat dalam modul ini hendaknya peserta diklat harus dapat menguasai dan
mengembangkan kemampuan diri dalam memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk
dapat mengaplikasikan tentang rangkaian kelistrikan pada kenderaan. Kemampuan
ini dapat diterapkan dalam setiap lingkup kegiatan yang berhubungan dengan
sirkuit kelistrikan yang digunakan pada kenderaan.
Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk :

Sumber Informasi/Dokumen Dapat Termasuk :



Pelaksanaan K 3 Harus Memenuhi :


Sumber – Sumber Dapat Termasuk :


Kegiatan :
Kegiatan yang harus dilakukan :








Panduan Penilaian
Konteks :



Aspek – Aspek Penting :
Kompetensi penting diamati
secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah –
ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek yang ditentukan.
Pengetahuan Dasar :




DAFTAR PUSTAKA
PT Toyota. Fundamental Electrik, Step 2 Vol 16.
Pakpahan. L.B. Ir, Msi, Sukir Drs, Anas.
M. Drs. Perbaikan Sistem Kelistrikan. Otomotif
PPPGT Medan Tahun 2003.
Bahan Pelatihan Otomotif. Perbaikan
Kenderaan Ringan, Electrical. Tahun 2002.
D3 GK Otomotif Angkatan I. Laporan Praktek
Merangkai Seri Dan Parallel.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Atas kunjungannya